1. Pengertian Pengembangan Sistem.
Pengembangan
Sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki kekurangan/kelemahan
sistem yang ada.
Mengapa perlu mengembangkan Sistem?
- Adanya permasalahan.
a. Adanya ketidakberesan.
b. Pertumbuhan Organisasi.
- Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
- Adanya instruksi (pimpinan/pemerintahan).
Harapan dari Sistem yang telah dikembangkan (Sistem baru) :
- Performance.
- Information.
- Economy.
- Control.
- Efficiency.
- Services.
Prinsip pengembangan Sistem :
- Sistem untuk manajemen.
- Investasi modal yang besar.
- Memerlukan orang yang terdidik.
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan.
- Proses pengembangan tidak harus urut.
- Jangan takut membatalkan proyek.
2. Perbedaan Pengembangan Sistem dengan Pendekatan Terstruktur dan Object Oriented.
Pada
dasarnya saat ini pengembangan sistem dapat kita kategorikan dalam 2
pendekatan pengembangan, yaitu Pengembangan secara terstruktur
dan Pengembangan secara object oriented.
2.1 Pengembangan Sistem dengan Pendekatan Terstruktur
Pendekatan
ini telah dimulai dari awal 1970-an disebut dengan pendekatan
terstruktur(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi
dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem sehingga didapatkan hasil akhir berupa sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Teknik terstruktur,
merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam
aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan
berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan
yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. Tujuan pendekatan
terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat
memenuhi kebutuhan user, dilakukan tepat waktu, tidak melampaui anggaran
biaya, mudah dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.
Konsep
pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru.
Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk
alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak
digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru
digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk
sistem yang memuaskan pemakainya. Dalam hubungannya dengan pengembangan
sistem informasi dan software aplikasi sitem informasi, pemrogaram
terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan
untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten.
Desain
terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang
digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul
yang menghasilkan program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk
diimplementasikan teknik yang dipelihara (diubah). Analisis Terstruktur
Modern merupakan teknik yang berorientasi kepada proses yang paling
populer dan banyak digunakan dewasa ini. Pemodelan data merupakan suatu
teknik yang berorientasi kepada data dengan menunjukkan sistem hanya
datanya saja terlepas dari bagaimana data tersebut akan diproses atau
digunakan untuk menghasilkan informasi. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan-permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat
dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel,
lebih memuaskan. Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem
terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus
Data, DAD).
Ciri utama yang mendukung Pendekatan Terstruktur :
- Memanfaatkan alat-alat pemodelan
Menggunakan
model untuk menjelaskan berbagai sistem, sub sistem untuk ditelaah dan
dievaluasi oleh pelanggan dan pengembang (sebagai alat komunikasi,
eksperimentasi atau prediksi).
- Merancang berdasar modul
Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independent.
- Bekerja dengan pendekatan Top Down
Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci).
- Dilakukan secara iterasi
Dengan
iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga
akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak
dilakukan dengan baik.
- Kegiatan dilakukan secara paralel
Pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara paralel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem.
Kelebihan :
- Milestone diperlihatkan dengan jelas yang memudahkan dalam manajemen proyek
- SSAD merupakan pendekatan visual, ini membuat metode ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer.
- Penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD menjadikan SSAD menjadikan bagus untuk digunakan.
- SSAD merupakan metode yang diketahui secara umum pada berbagai industry.
- SSAD sudah diterapkan begitu lama sehingga metode ini sudah matang dan layak untuk digunakan.
- SSAD memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan.
- SSAD relatif simpel dan mudah dimengerti.
Kekurangan :
- SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
- Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.
- Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
-
Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena
sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap
perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
- Selain dengan menggunakan
desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk
mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sliit bagi pengguna
untuk melakukan evaluasi.
- Pada SAAD sliit sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
- SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
-
SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman
berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung
bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek.
2.2 Pengembangan Sistem dengan Pendekatan Berorientasi Objek
Pendekatan
berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan
kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus
dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman
terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan
mengirim pesan ke objek lainnya. Pendekatan berorientasi objek adalah
cara memandang persoalan dengan menggunakan model – model yang
diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data
dan perilaku suatu entitas. Pada pendekatan ini, organisasi perangkat
lunak adalah sebagai kumpulan objek diskrit yang saling bekerja sama,
berkomunikasi, dan berinteraksi menuju sasaran tertentu.
Ada
banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut,
mulai dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas
sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek,
data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi
(dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan
system diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website
BBPPK ini diambil metode pendekatan sistem secara terstruktur, dalam
metode ini digunakan tools-tools yang dapat membantu dalam proses
perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK (Diagram
Konteks).
Seiring dengan trend sebuah metodologi
dibangun untuk membantu programmer dalam mengunakan bahasa pemrograman
berorientasi obyek. Metodologi ini dikenal dengan object-oriented
analysis and design (OOAD). Metode OOAD melakukan pendekatan terhadap
masalah dari perspektif obyek, tidak pada perspektif fungsional seperti
pada pemrograman tersrtuktur. Akhir-akhir ini penggunakan OOAD meningkat
dibandingkan dengan pengunaan metode pengembangan software dengan
metode tradisional. Sebagai metode baru dan sophisticated bahasa
pemrograman berorientasi obyek diciptakan, hal tersebut untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan akan pendekatan berorientasi obyek pada aplikasi
bisnis.
Kelebihan :
- Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system.
-
Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi
dibandingkan dengan metode OOAD.
- Tidak ada pemisahan antara fase
desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan
developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
- Analis dan
programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi
desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai
lingkungan eksekusi.
- Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya
dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan
keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain.
-
Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap
kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada
pembangunan sistem yang kompleks.
- Encapsulation data dan method,
memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan
memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
- OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
-
Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah
menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara
terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini
memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera
masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel
dan mudah dalam memelihara.
Kekurangan :
- Pada awal desain OOAD, sistem mungkin akan sangat simple.
- Pada OOAD lebih fockus pada coding dibandingkan dengan SSAD.
- Pada OOAD tidak menekankan pada kinerja team seperti pada SSAD.
- Pada OOAD tidak mudah untuk mendefinisikan class dan obyek yang dibutuhkan sistem.
-
Sering kali pemrogramam berorientasi obyek digunakan untuk melakukan
anlisisis terhadap fungsional siste, sementara metode OOAD tidak
berbasis pada fungsional sistem.
- OOAD merupakan jenis manajemen
proyek yang tergolong baru, yang berbeda dengan metode analisis dengan
metode terstruktur. Konsekuensinya adalah, team developer butuh waktu
yang lebih lama untuk berpindah ke OOAD, karena mereka sudah menggunakan
SSAD dalam waktu yang lama.
- Metodologi pengembangan sistem dengan
OOAD menggunakan konsep reuse. Reuse merupakan salah satu keuntungan
utama yang menjadi alasan digunakannya OOAD. Namun demikian, tanpa
prosedur yang emplisit terhadap reuse, akan sangat sliit untuk
menerapkan konsep ini pada skala besar.
2.3 Perbedaan Pengembangan Sistem dengan Pendekatan Terstruktur dan Object Oriented
Pendekatan
Terstruktur dikenal dengan (Structured Analisys and Design / SSAD),
sedangkan Pendekatan Berorientasi Objek dikenal dengan (Object-oriented
Analysis and Design / OOAD).
Pendekatan Terstruktur
menggunakan Pendekatan Fungsional, sedangkan Pendekatan Berorientasi
Objek menggunakan Pendekatan Berbasis Objek Oriented.
Pendekatan
Terstruktur mendekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi
atau proses secarahirarki, mulai dan konteks sampai proses-proses yang
paling kecil, sedangkan Pendekatan Berorientasi mendekomposisi
permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.
Pendekatan
Terstruktur menggunakan SSAD lebih sulit digunakan dalam pembangunan
sistem, sedangkan Pendekatan Berorientasi Objek menggunakan OOAD lebih
mudah digunakan dalam pembangunan sistem.
Pendekatan Terstruktur tidak fokus pada coding, sedangkan Pendekatan Berorientasi Objek OOAD lebih fokus pada coding.
Pendekatan
Terstruktur menekankan SSAD pada kinerja team, sedangkan Pendekatan
Berorientasi Objek tidak menekankan, OOAD pada kinerja team.
3. Penutup
Dalam
pengembangan sistem tersebut, perlu di perhatikan beberapa hal yang
menyangkut, bagaimana dan apa yang dibutuhkan terlebih dahulu dalam
mendesain sistem, yaitu bagaimana kita dapat mendefinisikan event,
Usecase, dan event table terlebih dahulu sebelum memulai pengembangan
sistem yang akan kita pilih, lalu bagaimana kita menentukan things
sebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih pendekatan
pengembangan sistem mana yang akan kita gunakan. Adapun secara logika
alur pengembangan sistem di gambarkan sebagai berikut :
Selasa, 29 April 2014
Perbedaan Pengembang Sisten dengan Pendekatan Sistem
21.42
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar